Sharing alumni kali ini kita akan mengangkat profil mbak Sintha Dewi Purnamasari, S.Gz, alumni Program Studi Ilmu Gizi Universitas Alma Ata peraih penghargaan kategori “Best Idea for Future Strategy” dalam Asia Pasific Future Leader Conference 2017 sekaligus peraih LoA (Letter of Acceptance) dan beasiswa dari Taipei Medical University (TMU) yang Insya Allah akan melanjutkan pendidikan Master Program in Nutrition and Health Sciences at TMU pada tahun ajaran 2018-2019.
Hal yang memotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 adalah karena ingin menjadi seorang dosen dan researcher yang dapat bekerjasama dengan para master untuk dapat menangani masalah gizi yang ada di Indonesia, terutama didaerah Kalimantan Barat. Sebelumnya Shinta mengawali pendidikan gizi di DIII Poltekkes Kemenkes Pontianak, untuk melanjutkan kuliah S1 harus ke Pulau Jawa dulu di Universitas Alma Ata.
Persiapan untuk melanjutkan jenjang Master di Program in Nutrition and Health Sciences at TMU hampir setahun belajar Bahasa Inggris. Setelah lulus S1 Shinta memutuskan untuk kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, mengambil paket 7 bulan. Melanjutkan studi, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan tergantung tujuan negara yang kita tuju. Selain persiapan jurusan kita juga perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Untuk sebagian besar universitas di Indonesia, kita dapat menggunakan sertifikat TOEFL untuk mendaftar kuliah, sedangkan untuk di luar negri sertifikat bahasa Inggris yang dibutuhkan adalah IELTS khusunya pada Negara Belanda dan Australia.
Pesan untuk para pemburu beasiswa yakni publikasi international, keterlibatan dalam sebuah research, persiapan bahasa itu sangat penting. Maret 2018, Shinta menghadiri interview dari kampus Mahidol (Thailand) di Bali. Ketika interview, selain mereka ingin mengetahui tentang kesiapan diri kita, mereka juga akan menanyakan keterlibatan kita dalam sebuah research, dan apa yang ingin kita telitu ketika kita mendapatkan beasiswa dari mereka. Kebetulan kemarin Shinta menceritakan tentang research yang pernah Shinta ikuti dan terakhir tentang ASI ekslusif dan akhirnya mereka menawarkan Shinta beasiswa full, tapi belum termasuk biaya hidup, dan harus pindah jurusan ke chemical engineering untuk membuat sebuah formula makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu. Publikasi international tersebut juga dapat membantu kita untuk mendapatkan beasiswa full dari kampus.
Pengalaman Shinta hingga bisa mendapat penghargaan The Best Idea for Future Strategy dalam Asia Pasific Future Leader Conference yakni dalam satu tim kita terdiri dari beberapa Negara, yaitu: Indonesia, Vietnam dan Filiphina dengan background yang berbeda-beda, sehingga memutuskan untuk mengangkat kasus tentang “Water and Sanitation”, karena masih terdapat beberapa negara yang masih sulit untuk mengakses air bersih. Shinta dan tim menamanfaatkan kulit pisang untuk menjernihkan dan membuat air menjadi lebih sehat. Hasil diskusi dipersentasikan di depan seluruh peserta dan ini pengalaman pertama kali Shinta bisa berbicara di depan orang banyak dalam sebuah kegiatan international dengan menggunakan bahasa inggris dan dengan hasil yang tidak diduga-duga yaitu mendapat penghargaan kategori the best future strategy.
Apa yang kita usahakan dan perjuangin pasti bakal mendapat hasil yang baik juga.